Kamis, 19 April 2018







MAKALAH BIOLOGI UMUM
TENTANG
JAMUR









OLEH :

Yesi Nia Safarani
15010033



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG

2015






BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin maju. Pengetahuan manusia akan beberapa hal pun bertambah. Hal ini yang mendasari para peneliti melakukan penelitia terhadap beberapa jenis mahluk hidup yang berukuran kecil atau biasa disebut dengan mikroorganisme dengan ketersediaan peralatan teknologi yang memadai.
Salah satu jenis kehidupan mikroorganisme yang diamati ialah jamur (fungi). Jamur adalah organism yang tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof, fungi/ jamur ada yang bersel satu dan ada juga yang multiseluler. Yang bersel banyak tubuhnya berbentuk benang disebut hifa dan bercabang-cabang membentuk miselium (Sumarjito, 2008).
Fungi memiliki banyak jenis, menurut kompleksitas tubuhnya dibagi menjadi khamir, kapang dan cendawan. Sedangkan menurut bentuk tubuh dan cara reproduksi fungi dibagi menjadi 4 divisi yaitu; Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotina. Berdasarkan hal inilah yang melatarbelakangi dilkukannya percobaan ini agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis fungi dan dapat membedakan struktur morfologi fungi uniseluler dan fungi berfilamen (Sumarjito, 2008).

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa Yang Dimaksud Dengan Fungi?
2.    Apa Ciri-Ciri Jamur Secara Umum
3.    Bagaiaman Struktur Se Jamur Mikro
4.    Bagaimana Perbanyakan Jamur Mikro
5.    Apa Saja Pengelompokkan Dari Jamur Mikro
6.    Bagaimana Peran Jamur Mikro Dalam Kehidupan








C.  Tujuan
Agar Mahasiswa Dapat Memahami:
1.                  Pengertian Fungi?
2.                  Ciri-Ciri Jamur Secara Umum
3.                  Struktur Se Jamur Mikro
4.                  Perbanyakan Jamur Mikro
5.                  Pengelompokkan Dari Jamur Mikro
6.                  Peran Jamur Mikro Dalam Kehidupan


Agar Siswa mudah dalam memahami pembelajaran mengenai Jamur mikroskopis.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Jamur
Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber karbonnya. Oleh karena jamur memerlukan senyawa organic baik dari bahan organic mati maupun dari organisme hidup sehingga jamur dikatakan juga organisme heterotrofik. Jamur ini ada yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organik mati seperti sisa-sisa hewan dan tumbuhan, dan ada pula yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme hidup. Jamur yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organic mati dinamakan saprofit, sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari organism hidup dinamakan parasit.
Penampilan jamur atau cendawan tidak asing bagi kita semua. Kita dapat melihat pertumbuhan berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju. Pertumbuhan berwarna putih seperti bulu pada roti dan selai basi, jamur dilapangan dan hutan. Kesemuaan ini merupakan tubuh berbagai cendawan. Jadi cendawan mempunyai berbagai macam penampilan, tergantung pada spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari kapang (mold) dan khamir (yeast) .
Kapang merupakan fungi yang berfilamen dan multiseluler. Kapang membentuk filament panjang yang disebut hifa dan meupakan cirri utama fungi. Koloni fungi yang merupakan massa hifa disebut miselium. Hifa mempunyai 2 struktur yaitu bersepta dan tidak bersepta. Septa ini menyekat sel sehingga filament yang panjang ini terlihat seperti rantai sel. Hifa yang tidak bersepta disebut hifa konosilitik. Hifa dapat membentuk struktur reproduksi yang disebut spora.
Khamir merupakan fungi yang tidak berrfilamen dan berproduksi memalui pertunasan atau pembelahan sel. Bentuk koloni khamir sering kali mirip dengan bakteri. Khamir digunakan dalam pertumbuhan roti dan anggur, namun ada pula khamir yang dapat menimbulkan penyakit




B.  Ciri-ciri Jamur secara umum
Ciri-ciri Jamur Secara Umut, yaitu:
1.      Jamur merupakan jasad eukariotik, yang berbentuk benang,  atau sel tungga,, multiseluler atau uniseluler
2.      Swl-sel jamur tidak berklorofil , dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan
3.      Jamur bersifat khemoorgano-heterotrof karena memperoleh energy dari oksidasi senyawa organic
4.      Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya )bersifat aerobic)
5.      Habitat jamur terdapat pada air dan tanah
6.      Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit  atau parasite pada tanaman, hewan dan manusia

C.  Struktur Se jamur Mikro
Banyak anggota dari jamur yang hifanya dibatasi oleh adanya dinding penyekat,disebut septa.Septa pada struktur hifa ini mambagi masing-masing hifa ini menjadi banyak sel dengan nukleus masing-masing susunan semacam ini dinamakan hifa bersepta.Pada jamur kelas tertentu dimana struktur hifanya tidak terdapat septa, sehingga tampak sebagai satu sel yang memanjang dan terdapat nukleus dalam jumlah yang banyak.Hifa ini dinamakan hifa senosit.
Ukuran sel penyusun struktur berbeda pada masing-masing jenis jamur anggota jamur yang besar yang memiliki diameter 10-20 µm hal ini yang membedakan antara sel jamur dan sel bakteri yang hanya rata-rata memiliki 1 µm. Panjang hifa berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor antara lain bagaimana jamur itu ditumbuhkan.Dalam pemeriksaan mengunakan mikroskop kadang-kadang hal ini menimbulkan kesalahan karena sifat hifa yang lentur dan mudah patah, sehingga hifa tampak memendek dan mengalami perubahan struktur.
Pada pertumbuhannya hifa jamur tersusun membelit-belit dan membuat pola anyaman-anyaman berupa suatu masa yang dinamakan miselium.Miselium ini dapat terlihat secara makroskopik Bentuk warna miselium juga bermacam-macam hal ini dapat membantu dalam identifikasi jamur.Warna pada koloni jamur (miselium) dapat terbentuk setelah jamur membentuk spora.
Koloni jamur dapat dilihat secara makroskopik,tapi pada kenyataannya masing-masing selnya bersifat makroskopik,jamur tersusun dari benang-benang memanjang dan berhubungan, benang ini dinamakan hifa

Untuk determinasi jamur dapat dilakukan berdasarkan 3 bagian dari jamur yaitu :
1.    Koloni
Koloni adalah kumpulan jamur sejenis yang terdapat pada ruang yang sama. Koloni jamur dapat digunakan untuk mempermudah dalam identifikasi karena memiliki bentuk, sifat dan warna yang berbeda antara masing-masing jamur. Dalam laboratorium dikenal tiga macam koloni jamur:
1) Koloni ragi, dari sel-sel ragi dan tidak memiliki miselium. Sel- sel ragi membentuk tunas dan pada jamur tertentu ada yang membentuk askospora.
2) Koloni menyerupai ragi, terdiri dari sel-sel ragi, dan miselium semu (pseudomiselium). Sel–sel ragi membentuk tunas tetapi tidak membentuk askospora.
3) Koloni filament terdiri atas hifa sejati, yang membentuk miselium dan juga membentuk spora

2.    Hifa
Hifa adalah elemen terkecil dari jamur, yaitu berupa benang-benang filamen yang terdiri dari sel-sel yang mempunyai dinding, protoplasma, inti dan biasanya mempunyai sekat.Hifa yang mempunyai sekat disebut hifa sunositik.Benang–benang hifa ini bercabang dan bila membentuk anyaman disebut miselium (Siregar,1998).

Hifa merupakan benang–benang (filamen) yang terdiri dari komponen dinding sel, cairan sel (protoplasma) dan inti (nucleus). Pada umumnya hifa mempunyai sekat(septa)dan dibedakan menjadi  tiga macam yaitu hifa vegetatif, hifa udara dan hifa produktif.
Hifa vegetatif menuju kearah substrat (kebawah).Hifa ini berfungsi untuk mengambil zat-zat makanan.Hifa udara menuju kearah udara (keatas) hifa ini berfungsi untuk pengambilan oksigen. Hifa produktif merupakan hifa yang pada umumnya menjulang keatas substrat, hifa ini berfungsi untuk membentuk alat-alat reproduksi seperti konidiaspora,konidiofora dan lain-lain
Menurut bentuknya hifa dibedakan menjadi tiga macam yaitu: hifa bersepta,hifa tidak bersepta,dan hifa semu. Hifa bersepta merupakan bentuk benang yang dibatasi oleh dinding pemisah sehingga hifa terpisah-pisah menjadi banyak sel-sel. Hifa tidak bersepta merupakan hifa yang didalamnya tidak dibatasi oleh sekat-sekat/dinding,hifa ini tampak sebagai sel-sel yang memanjang seperti pipa.Hifa semu merupakan hifa yang seakan-akan menyerupai rangkaian sel-sel,tetapi sel-sel tersebut sewaktu-waktu dapat terpisah.
Menurut warnanya pada manifestasinnya ada yang berwarna dan ada yang tidak berwarna.Warna hifa sebenarnya merupakan pigmen yang dihasilkan pada spora-spora jamur.Adanya spora jamur yang berumur mudah dan tua ternyata juga akan mempengaruhi warna koloni jamur. Jamur termasuk dalam family dermaticeae.Hifanya berwarna hitam atau tengguli tua sedangkan hifa pada monilliceae biasanya tidak berwarna




3.    Spora
Spora jamur merupakan alat reproduksi.Reproduksi jamur dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif.Oleh karena itu spora yang dihasilkan oleh jamur dibedakan menjadi dua yaitu;spora seksual dan aseksual
1) Spora seksual
Yaitu spora yang dibentuk dalam suatu organ khusus dimana sebelumnya terjadi penggabungan dari hifa dan gabunggan ini akhirnya membentuk alat reproduksi yang khas yaitu;
  • Askospora: spora-spora yang dibentuk dalam suatu kantong atauaskus misalnya pada golongan jamur Ascomycetes.
  • Basiodospora: spora yang dibentuk pada bagian atas basidium.Masalnya pada golongan basidiomycetes.
  • Oospora:Spora yang dibentuk dalam oosit askospora dibentuk dalam askus,misalnya pada golongan jamur Ascomycetes.

 2) Spora Aseksual
Yaitu spora yang langsung dibentuk oleh hifa tanpa melalui penggabungan dari hifa-hifa produktif.Ada tiga jenis spora aseksual yaitu:
a. Talospora
  • Artospora, yaitu spora-spora yang langsung dibentuk dalam satu hifa atau miselium,dengan membagi proto plasma.
  • Blastospora: yaitu anak sel yang dibentuk dari suatu sel atau induk,umumnya pada ragi.
  • Klamidiospora:yaitu dari suatu hifa pada bagian tengahnya membentuk tonjolan protoplasma, dan selanjutnya protoplasma terbagi-bagi menjadi spora.
b. Konidospora
Dibentuk dari ujung hifa,disini protoplasma membagi diri dimana ada dua macam bentuk yaitu; makro dan mikro konidia
c. Sporagiospora

Dibentuk dari sporangium yaitu dari ujung hifa atau miselium khusus yang berbentuk benjolan,benjolan itu dibentuk oleh spora.

D.  Perkembangbiakan jamur
Jamur dapat berkembangbiak secara vegetative (aseksual) dan generative (seksual).Perkembangbiakan aseksual dapat dilakukan dengan fragmentasi miselium (thallus) dan pembentukan spora aseksual.
Ada 4 cara perkembangbiakan dengan fragmentasi thallus, yaitu:
1.      Pembentukan tunas , misalnya pada khamir
2.      Blastospora, yaitu tunas yang tumbuh menjadi spora, misalnya pada Candida
3.      Arthrospora (oidium ), yaitu terjadinya segmentasi pada ujung-ujung hifa, kemudian sel-sel membulat dan akhirnya lepas menjadi spora, misalnya pada Geotrichum sp.,
4.      Chamydospora, yaitu pembulatan dan penebalan dinding sel pada hifa vegetative, misalnya pada Geotrichum sp.
Spora aseksual terbentuk melalui 2 cara. Pada jamur tingkat rendah, spora aseksual terbentuk sebagai hasil pembelahan inti berulang-ulang. Misalnya spora yang terbentuk  di dalam sporangium. Spora ini disebut sporangiospora.Pada jumur tingkat tinggi, terbentuk spora yang disebut konidia.Konidia terbentuk pada ujung konidiator, terbentuk dari ujung hifa konidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidia yang telah terbentuk sebelumnya.
Perkembangbiakan secara seksual, dilakukan dengan pembentukan spora seksual dan peleburan gamet (sel seksual).Ada dua tipe kelamin (mating type) dari sel seksual, yaitu tipe kelamin (+) jantan dan tipe kelamin betina (-).Peleburan gamet terjadi antara 2 tipe kelamin yang berbeda.
Proses reproduksi secara seksual dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1.      Plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel
2.      Kariogami yaitu meleburnya 2 ini haploid yang menghasilkan  satu ini haploid , dan (c) meiosis yaitu pembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid.

E.  Pengeompokkan jamur Mikro
Ada beberapa kelas jamur, yaitu:
1.      Acrasiomycetes (Jamur lendir selular);
2.      Myxomycetes ( Jamur lendir sejati);
3.      Phycomycetes ( Jamur tingkat rendah ); dan
4.      Eumycetes ( Jamur tingkat tinggi).
Eucymetes  terdiri atas tiga kelas, yaitu:
1.      Ascomycetes
2.      Basidiomycetes, dan
3.      Deuteromycetes
Sistem tata nama jamur menggunakan nama binomial, yang terdiri dari nama genus dan nama species .nama family dengan akhiran (-aceae), nama ordo dengan akhiran (-ales), dan nama klasis dengan akhiran (-mycetes).
1.      Ascrasiomycetes
Jamur ini merupakan kelompok jamur lendir selular, yang hidup bebas di dalam tanah, biasanya diisolasi dari tanah humus.Bentuk vegetatifnya berupa sel berinti satu yang ameboid, seperti protozoa uniselular atau merupakan amuba haploid, dan disebut juga pseudoplasmodium. Ciri-ciri sel jamur ini adalah dapat bergerak di atas media padat (pseudopodia), makan dengan cara fagositosis, misalnya dengan memakan bakteri. Sifatnya yang mirip fungi adalah adanya stadium badan buah, dan terbentuknya spora.Struktur spora seperti bentuk kista dari ameba. Perkembangbiakan jamur ini mulai dari berkecambahnya spora, kemudia sel memperbanyak diri membentuk pseudoplasmodium, selanjutnya sel-sel beragredasi dan akan membentuk badan buah,  akhirnya terbentuk sporokarp yang menghasilkan spora kembali. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium mucorroides dan D. discoideum.
2.      Myxomycetes
Jamur ini merupakan jamur lendir sejati.Jamur ini dapat ditemukan pada kayu terombak, guguran daun, kulit kayu, dan kayu.Bentuk vegetasinya disebut plasmodium.Plasmodium merupakan masa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sel yang kuat.Sel-sel nya mempunyai gerakan ameboid di atas substrat.Cara makan dengan vagositosis. Apabila plasmodium merayap di tempat yeng kering, akan terbentuk badan buah. Badan buah menghasilkan spora berinti satu yang diselubungi dinding sel. Spora berasal dari inti-inti plasmodium. Struktur pada semua plasmodium sama, yaitu seperti sel soenositik dengan adanya aliran sitoplasma.
Perkembangbiakan jamur ini dimulai dari sel vegetative haploid hasil dari perkecambahan spora. Sel tersebut setelah menggandakan diri akan mengadakan plasmogami dan kariogami yang menghasilkan sel diploid. Sel diploid yang berkembang menjadi plasmodium yang selnya multinukleat tetapi uniselular, selanjutnya membentuk badan buah yang berbentuk sporangium.Sporangium tersebut menghasilkan spora haploid.
Contoh jamur ini adalah Lycogala epidendrom, Cribraria rufa, dan Fuligo septica.


3.      Oomycetes
Jamur ini termasuk jamur benang yang mempunyai hifa tidak bersepta, sel vegetative multinukleat, atau disebut thallus sennositik. Secara vegetative dapat memperbanyak diri dengan potongan-potongan hifa, dan menghasilkan spora aseksual dalam sporangium ( sporangiospora). Perkembangbiakan secara generative dengan membentuk spora seksual. Berdasarkan cara terbentuknya spora dibagi menjadi 2 macam:
a.       Oospora, hasil peleburan gamet-gamet yang tidak sama besarnya
b.      Zygospora, hasil peleburan gamet-gamet yang sama besarnya.
c.       Berdasarkan tipe sporanya maka jamur ini juga dapat dikelompokkan dalam oomycetes dan zygomycetes.
Contoh jamur yang termasuk jamur oomycetes adalah Saprolegnia sp. (jamur air). Dan jamur penyakit tanaman seperti Phytopthora infentans ( penyebab penyakit potato blight ), Plasmopora viticola (penyebab penyakit embun tepung pada tanaman). Jamur yang termasuk Zygomycetes ada tiga order, yaitu : Mucorales, Entomophthorales, dan zoopagales. Jamur yang penting dari kelompok mucorales adalah Mucor sp. Dan Rhizopus sp. Rhizopus nigricans adalah jamur  roti, R. oryzae , R. olygosporus, dan R . stolonifer adalah jamur yang biasa digunakan pada fermentasi tempe.
4.      Ascomycetes
Ciri jamur ini mempunyai hifa bersepta , dan dapat membentuk konidiofor. Secara enerative dapat berkembang biak dengan potongan hifa, dan pada beberapa jenis dapat menghasilkan konidia secara aseksual. Fase konidia jamur ini disebut juga fase imperfect.Fungi yang hanya dalam bentuk fase imperfect disebut fungi imperfecti (Deuteromycetes).Secara eneratif dapat membentuk badan buah yang disebut askokarp, yang didalamnya terdapat askus (kantong) yang menghasilkan askospora.Askospora merupakan hasil korigami dan meiosis.
Pembentukan askospora ada 4 cara, yaitu:
a.       Konjugasi langsung seperti pada khamir
b.      Pembelahan sel miselium
c.       Peleburan sel-sel kalamin kemudian oogonium menjadi askus
d.      Dari hifa askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung inti rangkap

Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan 3 macam askus, yaitu:
a.       Cleitothecium, bentuknya bulat, kasar dan tidak mempunyai lubang khusus untuk jalan keluarnya spora
b.      Perithecium, bentuk bulat seperti labu, mempunyai osteol untuk jalan keluarnya spora
c.       Apothecium, bentuk seperti cawan atau mangkuk, bagian permukaan terdiri atas hymenium  yang mengandungaskus-askus dalam lapisan palisade, dari lapisan tersebut dapat dilepaskan askospora.
Contoh jamur ini yang penting adalah genus Aspergillus dan Pericillium.Jamur ini umumnya dapat menghasilkan pigmen hitam, coklat, merah dan hijau. Penicillum notatum dan penicilum chrysogenum  untuk produksi antibiotic penisilin. Jamur Aspergilus niger untuk fermentasi asam sitrat, Aspergillus oryzae dan Aspergilus wentii untuk fermentasi kecap.
5.      Basidiomycetes
Ciri khusus jamur ini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti gada, tidak bersekat, dan mengandung 4 basidiospora di ujungnya.Pada jamur tertentu mempunyai hypemium atau lapisan-lapisan dalam badan buah.Hypemium terdapat pada mushroom, maka disebut juga Hymenomycetes.  Hymenium terdiri dari basidia , hifa steril, parafisa, dan cysts. Basidia berasal dari hifa dikariotik, sel ujungnya besar, inti ikut membesar , 2 inti melebur menghasilkan 1 inti diploid, kemudian membelah reduksi menjadi 4 inti haploid yang menjadi inti basidiospora. Tipe kelamin basidiospora terdiri atas 2 negatif dan 2 positif.Akumulasi basidiospora dapat dilihat dari warnanya, yaitu sperti tepung halus berwarna coklat, hitam, ungu, kuning dan sebagainya.Contoh jamur ini adalah Pleurotus sp (jamur tiram), Cyantus sp., dan Khamir Sporobolomyces sp.
6.      Deutromycetes
Semua jamur yang tidak mempunyai bentuk (fase) seksual dimasukkan ke dalam kelas Deutromycetes.Jamur ini merupakan bentuk konidial dari kelas Ascomycetes, dengan askus tidak tertutup atau hilang karena evolusi.Jamur ini juga tidak lengkap secara seksual, atau disebut paraseksual. Proses plasmogami, kariogamy, dan meiosis ada tetapi tidak terjadi pada fase perkembangan tertentu. Miseliumnya bersifat homokariotik.Contoh jamur ini adalah beberapa species Aspergillus, Penicillium, dan Monilia.

F.   Peranan Jamur Mikro dalam Kehidupan
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
1. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
       berproteintinggi.
2.      Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
3.      Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
4.       Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
5.      Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
1.      Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
2.      Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
3.      Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
4.      Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
5.      Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.
6.      Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.









BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber karbonnya. Oleh karena jamur memerlukan senyawa organic baik dari bahan organic mati maupun dari organisme hidup sehingga jamur dikatakan juga organisme heterotrofik. Jamur ini ada yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organik mati seperti sisa-sisa hewan dan tumbuhan, dan ada pula yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme hidup. Jamur yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organic mati dinamakan saprofit, sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari organism hidup dinamakan parasit.

B.  Saran
Apabila dalam pembuatan makalah ini banyak kesalahan, kami memerlukan masukan yang baik untuk menunjang agar makalah ini bisa dikatakan mendekati sempurna.