MAKALAH BIOLOGI UMUM
TENTANG
JAMUR
OLEH :
Yesi Nia Safarani
15010033
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA
BARAT
PADANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seiring dengan
perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin maju.
Pengetahuan manusia akan beberapa hal pun bertambah. Hal ini yang mendasari
para peneliti melakukan penelitia terhadap beberapa jenis mahluk hidup yang
berukuran kecil atau biasa disebut dengan mikroorganisme dengan ketersediaan
peralatan teknologi yang memadai.
Salah satu
jenis kehidupan mikroorganisme yang diamati ialah jamur (fungi). Jamur adalah
organism yang tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof, fungi/ jamur ada
yang bersel satu dan ada juga yang multiseluler. Yang bersel banyak tubuhnya
berbentuk benang disebut hifa dan bercabang-cabang membentuk miselium
(Sumarjito, 2008).
Fungi memiliki
banyak jenis, menurut kompleksitas tubuhnya dibagi menjadi khamir, kapang dan
cendawan. Sedangkan menurut bentuk tubuh dan cara reproduksi fungi dibagi
menjadi 4 divisi yaitu; Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan
Deuteromycotina. Berdasarkan hal inilah yang melatarbelakangi dilkukannya
percobaan ini agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis fungi dan dapat
membedakan struktur morfologi fungi uniseluler dan fungi berfilamen (Sumarjito,
2008).
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Yang
Dimaksud Dengan Fungi?
2.
Apa Ciri-Ciri
Jamur Secara Umum
3.
Bagaiaman Struktur
Se Jamur Mikro
4.
Bagaimana Perbanyakan
Jamur Mikro
5.
Apa Saja
Pengelompokkan Dari Jamur Mikro
6.
Bagaimana Peran
Jamur Mikro Dalam Kehidupan
C. Tujuan
Agar Mahasiswa
Dapat Memahami:
1.
Pengertian
Fungi?
2.
Ciri-Ciri Jamur
Secara Umum
3.
Struktur Se
Jamur Mikro
4.
Perbanyakan
Jamur Mikro
5.
Pengelompokkan
Dari Jamur Mikro
6.
Peran Jamur
Mikro Dalam Kehidupan
Agar Siswa
mudah dalam memahami pembelajaran mengenai Jamur mikroskopis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Jamur
Jamur merupakan
organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mempunyai kemampuan
untuk memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa
memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber karbonnya. Oleh karena jamur
memerlukan senyawa organic baik dari bahan organic mati maupun dari organisme
hidup sehingga jamur dikatakan juga organisme heterotrofik. Jamur ini ada yang
hidup dan memperoleh makanan dari bahan organik mati seperti sisa-sisa hewan
dan tumbuhan, dan ada pula yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme
hidup. Jamur yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organic mati
dinamakan saprofit, sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari organism
hidup dinamakan parasit.
Penampilan
jamur atau cendawan tidak asing bagi kita semua. Kita dapat melihat pertumbuhan
berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju. Pertumbuhan berwarna putih
seperti bulu pada roti dan selai basi, jamur dilapangan dan hutan. Kesemuaan
ini merupakan tubuh berbagai cendawan. Jadi cendawan mempunyai berbagai macam
penampilan, tergantung pada spesiesnya. Telaah mengenai cendawan disebut
mikologi. Cendawan terdiri dari kapang (mold) dan khamir (yeast) .
Kapang
merupakan fungi yang berfilamen dan multiseluler. Kapang membentuk filament
panjang yang disebut hifa dan meupakan cirri utama fungi. Koloni fungi yang
merupakan massa hifa disebut miselium. Hifa mempunyai 2 struktur yaitu bersepta
dan tidak bersepta. Septa ini menyekat sel sehingga filament yang panjang ini
terlihat seperti rantai sel. Hifa yang tidak bersepta disebut hifa konosilitik.
Hifa dapat membentuk struktur reproduksi yang disebut spora.
Khamir
merupakan fungi yang tidak berrfilamen dan berproduksi memalui pertunasan atau
pembelahan sel. Bentuk koloni khamir sering kali mirip dengan bakteri. Khamir
digunakan dalam pertumbuhan roti dan anggur, namun ada pula khamir yang dapat
menimbulkan penyakit
B. Ciri-ciri Jamur secara umum
Ciri-ciri
Jamur Secara Umut, yaitu:
1.
Jamur merupakan jasad eukariotik, yang
berbentuk benang, atau sel tungga,,
multiseluler atau uniseluler
2.
Swl-sel jamur tidak berklorofil ,
dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan
3.
Jamur bersifat khemoorgano-heterotrof
karena memperoleh energy dari oksidasi senyawa organic
4.
Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya
)bersifat aerobic)
5.
Habitat jamur terdapat pada air dan
tanah
6.
Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis,
tumbuh sebagai saprofit atau parasite
pada tanaman, hewan dan manusia
C. Struktur
Se jamur Mikro
Banyak anggota
dari jamur yang hifanya dibatasi oleh adanya dinding penyekat,disebut
septa.Septa pada struktur hifa ini mambagi masing-masing hifa ini menjadi
banyak sel dengan nukleus masing-masing susunan semacam ini dinamakan hifa
bersepta.Pada jamur kelas tertentu dimana struktur hifanya tidak terdapat
septa, sehingga tampak sebagai satu sel yang memanjang dan terdapat nukleus
dalam jumlah yang banyak.Hifa ini dinamakan hifa senosit.
Ukuran sel
penyusun struktur berbeda pada masing-masing jenis jamur anggota jamur yang
besar yang memiliki diameter 10-20 µm hal ini yang membedakan antara sel jamur
dan sel bakteri yang hanya rata-rata memiliki 1 µm. Panjang hifa berbeda-beda
tergantung dari berbagai faktor antara lain bagaimana jamur itu
ditumbuhkan.Dalam pemeriksaan mengunakan mikroskop kadang-kadang hal ini
menimbulkan kesalahan karena sifat hifa yang lentur dan mudah patah, sehingga
hifa tampak memendek dan mengalami perubahan struktur.
Pada
pertumbuhannya hifa jamur tersusun membelit-belit dan membuat pola
anyaman-anyaman berupa suatu masa yang dinamakan miselium.Miselium ini dapat
terlihat secara makroskopik Bentuk warna miselium juga bermacam-macam hal ini
dapat membantu dalam identifikasi jamur.Warna pada koloni jamur (miselium)
dapat terbentuk setelah jamur membentuk spora.
Koloni jamur
dapat dilihat secara makroskopik,tapi pada kenyataannya masing-masing selnya
bersifat makroskopik,jamur tersusun dari benang-benang memanjang dan
berhubungan, benang ini dinamakan hifa
Untuk determinasi jamur dapat dilakukan berdasarkan
3 bagian dari jamur yaitu :
1.
Koloni
Koloni adalah kumpulan jamur
sejenis yang terdapat pada ruang yang sama. Koloni jamur dapat digunakan untuk
mempermudah dalam identifikasi karena memiliki bentuk, sifat dan warna yang
berbeda antara masing-masing jamur. Dalam laboratorium dikenal tiga macam
koloni jamur:
1) Koloni ragi, dari sel-sel ragi dan tidak
memiliki miselium. Sel- sel ragi membentuk tunas dan pada jamur tertentu ada
yang membentuk askospora.
2) Koloni menyerupai ragi, terdiri dari sel-sel
ragi, dan miselium semu (pseudomiselium). Sel–sel ragi membentuk tunas tetapi
tidak membentuk askospora.
3) Koloni filament terdiri atas hifa sejati, yang
membentuk miselium dan juga membentuk spora
2.
Hifa
Hifa adalah elemen terkecil dari
jamur, yaitu berupa benang-benang filamen yang terdiri dari sel-sel yang
mempunyai dinding, protoplasma, inti dan biasanya mempunyai sekat.Hifa yang
mempunyai sekat disebut hifa sunositik.Benang–benang hifa ini bercabang dan
bila membentuk anyaman disebut miselium (Siregar,1998).
Hifa merupakan benang–benang (filamen) yang terdiri
dari komponen dinding sel, cairan sel (protoplasma) dan inti (nucleus). Pada
umumnya hifa mempunyai sekat(septa)dan dibedakan menjadi tiga macam yaitu
hifa vegetatif, hifa udara dan hifa produktif.
Hifa vegetatif menuju kearah
substrat (kebawah).Hifa ini berfungsi untuk mengambil zat-zat makanan.Hifa
udara menuju kearah udara (keatas) hifa ini berfungsi untuk pengambilan
oksigen. Hifa produktif merupakan hifa yang pada umumnya menjulang keatas
substrat, hifa ini berfungsi untuk membentuk alat-alat reproduksi seperti
konidiaspora,konidiofora dan lain-lain
Menurut bentuknya hifa dibedakan menjadi tiga macam
yaitu: hifa bersepta,hifa tidak bersepta,dan hifa semu. Hifa bersepta merupakan
bentuk benang yang dibatasi oleh dinding pemisah sehingga hifa terpisah-pisah
menjadi banyak sel-sel. Hifa tidak bersepta merupakan hifa yang didalamnya
tidak dibatasi oleh sekat-sekat/dinding,hifa ini tampak sebagai sel-sel yang
memanjang seperti pipa.Hifa semu merupakan hifa yang seakan-akan menyerupai
rangkaian sel-sel,tetapi sel-sel tersebut sewaktu-waktu dapat terpisah.
Menurut warnanya pada manifestasinnya
ada yang berwarna dan ada yang tidak berwarna.Warna hifa sebenarnya merupakan
pigmen yang dihasilkan pada spora-spora jamur.Adanya spora jamur yang berumur
mudah dan tua ternyata juga akan mempengaruhi warna koloni jamur. Jamur
termasuk dalam family dermaticeae.Hifanya berwarna hitam atau tengguli tua
sedangkan hifa pada monilliceae biasanya tidak berwarna
3.
Spora
Spora jamur
merupakan alat reproduksi.Reproduksi jamur dapat dilakukan secara vegetatif dan
generatif.Oleh karena itu spora yang dihasilkan oleh jamur dibedakan menjadi
dua yaitu;spora seksual dan aseksual
1) Spora seksual
Yaitu spora yang dibentuk dalam suatu organ khusus
dimana sebelumnya terjadi penggabungan dari hifa dan gabunggan ini akhirnya
membentuk alat reproduksi yang khas yaitu;
- Askospora: spora-spora yang dibentuk dalam suatu kantong atauaskus
misalnya pada golongan jamur Ascomycetes.
- Basiodospora: spora yang dibentuk pada bagian atas basidium.Masalnya
pada golongan basidiomycetes.
- Oospora:Spora yang dibentuk dalam oosit askospora dibentuk dalam
askus,misalnya pada golongan jamur Ascomycetes.
2) Spora Aseksual
Yaitu spora yang langsung dibentuk oleh hifa tanpa
melalui penggabungan dari hifa-hifa produktif.Ada tiga jenis spora aseksual
yaitu:
a. Talospora
- Artospora, yaitu spora-spora yang langsung dibentuk dalam satu hifa
atau miselium,dengan membagi proto plasma.
- Blastospora: yaitu anak sel yang dibentuk dari suatu sel atau
induk,umumnya pada ragi.
- Klamidiospora:yaitu dari suatu hifa pada bagian tengahnya membentuk
tonjolan protoplasma, dan selanjutnya protoplasma terbagi-bagi menjadi
spora.
b. Konidospora
Dibentuk dari ujung hifa,disini protoplasma membagi
diri dimana ada dua macam bentuk yaitu; makro dan mikro konidia
c. Sporagiospora
Dibentuk dari sporangium yaitu dari ujung hifa atau
miselium khusus yang berbentuk benjolan,benjolan itu dibentuk oleh spora.
D. Perkembangbiakan jamur
Jamur dapat berkembangbiak secara vegetative
(aseksual) dan generative (seksual).Perkembangbiakan aseksual dapat dilakukan
dengan fragmentasi miselium (thallus) dan pembentukan spora aseksual.
Ada
4 cara perkembangbiakan dengan fragmentasi thallus, yaitu:
1.
Pembentukan tunas , misalnya pada khamir
2.
Blastospora, yaitu tunas yang tumbuh
menjadi spora, misalnya pada Candida
3.
Arthrospora (oidium ), yaitu terjadinya
segmentasi pada ujung-ujung hifa, kemudian sel-sel membulat dan akhirnya lepas
menjadi spora, misalnya pada Geotrichum sp.,
4.
Chamydospora, yaitu pembulatan dan
penebalan dinding sel pada hifa vegetative, misalnya pada Geotrichum sp.
Spora
aseksual terbentuk melalui 2 cara. Pada jamur tingkat rendah, spora aseksual
terbentuk sebagai hasil pembelahan inti berulang-ulang. Misalnya spora yang
terbentuk di dalam sporangium. Spora ini
disebut sporangiospora.Pada jumur tingkat tinggi, terbentuk spora yang disebut
konidia.Konidia terbentuk pada ujung konidiator, terbentuk dari ujung hifa
konidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidia yang telah terbentuk
sebelumnya.
Perkembangbiakan
secara seksual, dilakukan dengan pembentukan spora seksual dan peleburan gamet
(sel seksual).Ada dua tipe kelamin (mating type) dari sel seksual, yaitu tipe
kelamin (+) jantan dan tipe kelamin betina (-).Peleburan gamet terjadi antara 2
tipe kelamin yang berbeda.
Proses
reproduksi secara seksual dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1.
Plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel
2.
Kariogami yaitu meleburnya 2 ini haploid
yang menghasilkan satu ini haploid , dan
(c) meiosis yaitu pembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid.
E. Pengeompokkan
jamur Mikro
Ada
beberapa kelas jamur, yaitu:
1.
Acrasiomycetes (Jamur lendir selular);
2.
Myxomycetes ( Jamur lendir sejati);
3.
Phycomycetes ( Jamur tingkat rendah );
dan
4.
Eumycetes ( Jamur tingkat tinggi).
Eucymetes terdiri atas tiga kelas, yaitu:
1.
Ascomycetes
2.
Basidiomycetes, dan
3.
Deuteromycetes
Sistem
tata nama jamur menggunakan nama binomial, yang terdiri dari nama genus dan
nama species .nama family dengan akhiran (-aceae), nama ordo dengan akhiran
(-ales), dan nama klasis dengan akhiran (-mycetes).
1.
Ascrasiomycetes
Jamur
ini merupakan kelompok jamur lendir selular, yang hidup bebas di dalam tanah,
biasanya diisolasi dari tanah humus.Bentuk vegetatifnya berupa sel berinti satu
yang ameboid, seperti protozoa uniselular atau merupakan amuba haploid, dan
disebut juga pseudoplasmodium. Ciri-ciri sel jamur ini adalah dapat bergerak di
atas media padat (pseudopodia), makan dengan cara fagositosis, misalnya dengan
memakan bakteri. Sifatnya yang mirip fungi adalah adanya stadium badan buah,
dan terbentuknya spora.Struktur spora seperti bentuk kista dari ameba.
Perkembangbiakan jamur ini mulai dari berkecambahnya spora, kemudia sel
memperbanyak diri membentuk pseudoplasmodium, selanjutnya sel-sel beragredasi
dan akan membentuk badan buah, akhirnya
terbentuk sporokarp yang menghasilkan spora kembali. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium mucorroides dan D. discoideum.
2.
Myxomycetes
Jamur
ini merupakan jamur lendir sejati.Jamur ini dapat ditemukan pada kayu terombak,
guguran daun, kulit kayu, dan kayu.Bentuk vegetasinya disebut
plasmodium.Plasmodium merupakan masa sitoplasma berinti banyak dan tidak
dibatasi oleh dinding sel yang kuat.Sel-sel nya mempunyai gerakan ameboid di
atas substrat.Cara makan dengan vagositosis. Apabila plasmodium merayap di
tempat yeng kering, akan terbentuk badan buah. Badan buah menghasilkan spora
berinti satu yang diselubungi dinding sel. Spora berasal dari inti-inti
plasmodium. Struktur pada semua plasmodium sama, yaitu seperti sel soenositik
dengan adanya aliran sitoplasma.
Perkembangbiakan
jamur ini dimulai dari sel vegetative haploid hasil dari perkecambahan spora.
Sel tersebut setelah menggandakan diri akan mengadakan plasmogami dan kariogami
yang menghasilkan sel diploid. Sel diploid yang berkembang menjadi plasmodium
yang selnya multinukleat tetapi uniselular, selanjutnya membentuk badan buah
yang berbentuk sporangium.Sporangium tersebut menghasilkan spora haploid.
Contoh
jamur ini adalah Lycogala epidendrom, Cribraria rufa, dan Fuligo septica.
3.
Oomycetes
Jamur
ini termasuk jamur benang yang mempunyai hifa tidak bersepta, sel vegetative
multinukleat, atau disebut thallus sennositik. Secara vegetative dapat
memperbanyak diri dengan potongan-potongan hifa, dan menghasilkan spora
aseksual dalam sporangium ( sporangiospora). Perkembangbiakan secara generative
dengan membentuk spora seksual. Berdasarkan cara terbentuknya spora dibagi
menjadi 2 macam:
a. Oospora,
hasil peleburan gamet-gamet yang tidak sama besarnya
b. Zygospora,
hasil peleburan gamet-gamet yang sama besarnya.
c. Berdasarkan
tipe sporanya maka jamur ini juga dapat dikelompokkan dalam oomycetes dan
zygomycetes.
Contoh
jamur yang termasuk jamur oomycetes adalah Saprolegnia sp. (jamur air). Dan
jamur penyakit tanaman seperti Phytopthora infentans ( penyebab penyakit potato
blight ), Plasmopora viticola (penyebab penyakit embun tepung pada tanaman).
Jamur yang termasuk Zygomycetes ada tiga order, yaitu : Mucorales,
Entomophthorales, dan zoopagales. Jamur yang penting dari kelompok mucorales
adalah Mucor sp. Dan Rhizopus sp. Rhizopus nigricans adalah jamur roti, R. oryzae , R. olygosporus, dan R .
stolonifer adalah jamur yang biasa digunakan pada fermentasi tempe.
4.
Ascomycetes
Ciri
jamur ini mempunyai hifa bersepta , dan dapat membentuk konidiofor. Secara
enerative dapat berkembang biak dengan potongan hifa, dan pada beberapa jenis
dapat menghasilkan konidia secara aseksual. Fase konidia jamur ini disebut juga
fase imperfect.Fungi yang hanya dalam bentuk fase imperfect disebut fungi
imperfecti (Deuteromycetes).Secara eneratif dapat membentuk badan buah yang
disebut askokarp, yang didalamnya terdapat askus (kantong) yang menghasilkan
askospora.Askospora merupakan hasil korigami dan meiosis.
Pembentukan
askospora ada 4 cara, yaitu:
a. Konjugasi
langsung seperti pada khamir
b. Pembelahan
sel miselium
c. Peleburan
sel-sel kalamin kemudian oogonium menjadi askus
d. Dari
hifa askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung inti rangkap
Berdasarkan
bentuknya dapat dibedakan 3 macam askus, yaitu:
a. Cleitothecium,
bentuknya bulat, kasar dan tidak mempunyai lubang khusus untuk jalan keluarnya
spora
b. Perithecium,
bentuk bulat seperti labu, mempunyai osteol untuk jalan keluarnya spora
c. Apothecium,
bentuk seperti cawan atau mangkuk, bagian permukaan terdiri atas hymenium yang mengandungaskus-askus dalam lapisan
palisade, dari lapisan tersebut dapat dilepaskan askospora.
Contoh
jamur ini yang penting adalah genus Aspergillus dan Pericillium.Jamur ini
umumnya dapat menghasilkan pigmen hitam, coklat, merah dan hijau. Penicillum
notatum dan penicilum chrysogenum untuk
produksi antibiotic penisilin. Jamur Aspergilus niger untuk fermentasi asam
sitrat, Aspergillus oryzae dan Aspergilus wentii untuk fermentasi kecap.
5.
Basidiomycetes
Ciri
khusus jamur ini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti gada, tidak
bersekat, dan mengandung 4 basidiospora di ujungnya.Pada jamur tertentu
mempunyai hypemium atau lapisan-lapisan dalam badan buah.Hypemium terdapat pada
mushroom, maka disebut juga Hymenomycetes.
Hymenium terdiri dari basidia , hifa steril, parafisa, dan cysts.
Basidia berasal dari hifa dikariotik, sel ujungnya besar, inti ikut membesar ,
2 inti melebur menghasilkan 1 inti diploid, kemudian membelah reduksi menjadi 4
inti haploid yang menjadi inti basidiospora. Tipe kelamin basidiospora terdiri
atas 2 negatif dan 2 positif.Akumulasi basidiospora dapat dilihat dari
warnanya, yaitu sperti tepung halus berwarna coklat, hitam, ungu, kuning dan
sebagainya.Contoh jamur ini adalah Pleurotus sp (jamur tiram), Cyantus sp., dan
Khamir Sporobolomyces sp.
6.
Deutromycetes
Semua
jamur yang tidak mempunyai bentuk (fase) seksual dimasukkan ke dalam kelas
Deutromycetes.Jamur ini merupakan bentuk konidial dari kelas Ascomycetes,
dengan askus tidak tertutup atau hilang karena evolusi.Jamur ini juga tidak
lengkap secara seksual, atau disebut paraseksual. Proses plasmogami, kariogamy,
dan meiosis ada tetapi tidak terjadi pada fase perkembangan tertentu.
Miseliumnya bersifat homokariotik.Contoh jamur ini adalah beberapa species
Aspergillus, Penicillium, dan Monilia.
F. Peranan
Jamur Mikro dalam Kehidupan
Peranan
jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun
yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara
lain sebagai berikut.
1. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berproteintinggi.
1. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berproteintinggi.
2.
Rhizopus
dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan
oncom.
3.
Khamir
Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
4.
Penicillium notatum berguna sebagai penghasil
antibiotik.
5.
Higroporus
dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa
jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
1.
Phytium
sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
2.
Phythophthora
inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
3.
Saprolegnia
sebagai parasit pada tubuh organisme air.
4.
Albugo
merupakan parasit pada tanaman pertanian.
5.
Pneumonia
carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.
6.
Candida
sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur merupakan
organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mempunyai kemampuan
untuk memproduksi makanan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa
memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber karbonnya. Oleh karena jamur
memerlukan senyawa organic baik dari bahan organic mati maupun dari organisme
hidup sehingga jamur dikatakan juga organisme heterotrofik. Jamur ini ada yang
hidup dan memperoleh makanan dari bahan organik mati seperti sisa-sisa hewan
dan tumbuhan, dan ada pula yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme
hidup. Jamur yang hidup dan memperoleh makanan dari bahan organic mati
dinamakan saprofit, sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari organism
hidup dinamakan parasit.
B. Saran
Apabila
dalam pembuatan makalah ini banyak kesalahan, kami memerlukan masukan yang baik
untuk menunjang agar makalah ini bisa dikatakan mendekati sempurna.
Saya hadir Buk -Rifara Suci Yulika
BalasHapusHadir buk
BalasHapusHadir buk
BalasHapushadir buk
BalasHapusHadir buk -Reni Mustika
BalasHapusHadir buk
BalasHapushadir buk
BalasHapussaya hadir buk -Nila Silvia
BalasHapushadir buk
BalasHapusSaya hadir buk
BalasHapusSaya hadir buk
BalasHapusSaya hadir buk
BalasHapushadirr
BalasHapushadir buk
BalasHapusHadir buk
BalasHapusHadir buk
BalasHapusKeren buk
BalasHapusMantapp...
BalasHapus